Terbaru - Metode Dan Model Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar Kemdikbud.Go.Id
METODE DAN MODEL PEMANFAATAN FITUR RUMAH BELAJAR
Metode Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar
Strategi pembelajaran dapat dikembangkan menjadi berbagai versi menurut kreativitas pendidik maupun peserta didik sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan pembelajaran. Berikut ini adalah garis besar strategi pemanfaatan portal Rumah Belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran berbasis TIK tersebut.
1. Presentasi Klasikal/Demonstrasi
Motode pembelajaran ini biasa dilakukan dengan jumlah peserta yang besar dalam suatu kelas dengan pendidik adalah pusat dari kegiatan pembelajarannya. Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat umum dan teoritis.
Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
- Pendidik mencari dan mengunduh referensi materi dari portal Rumah Belajar yang sesuai dengan topik yang akan diajarkan di kelas.
- Pendidik melaksanakan presentasi materi sesuai topik pilihan.
- Media presentasi bisa berupa video, audio, multimedia, sesuai topik yang tersedia di portal Rumah Belajar.
- Perangkat yang digunakan mampu berupa laptop, LCD Proyektor, speaker dan microphone.
- Peserta didik tidak harus menggunakan laptop secara individu selama pembelajaran.
- Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya, menjawab, membantah, atau menanggapi dalam kegiatan diskusi.
- Pendidik menawarkan peran sebagai tindak lanjut kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Bimbingan dan Tutorial
Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
- Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah laptop yang tersedia.
- Pendidik menyiapkan materi yang diperoleh dari portal Rumah Belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
- Pendidik menyiapkan alat dan media pembelajaran seolah-olah laptop dan LCD Proyektor.
- Peserta didik mengikuti langkah-langkah belajar yang diinstruksikan oleh pendidik.
- Peserta didik diberi peran untuk mengeksplorasi materi secara mampu bangkit diatas kaki sendiri dengan memakai fitur-fitur pada portal Rumah Belajar dengan kelompoknya masing-masing.
- Pendidik memonitor dan memperlihatkan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan.
- Pendidik menawarkan respon dan apresiasi untuk semua hasil pekerjaan dan partisipasi penerima didik dalam kegiatan pembelajaran.
- Pendidik memperlihatkan tugas sebagai tindak lanjut kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Pembelajaran Individual
Metode pembelajaran individual bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik secara mandiri tentang materi yang diberikan. Pembelajaran individual digunakan sebagai sarana penilaian pendidik berupa tugas.
Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
- Pendidik menyiapkan tugas secara tertulis dan diberikan kepada akseptor didik.
- Peserta didik mampu mengerjakan kiprah individual di luar jam sekolah.
- Laptop bisa digunakan secara bergantian.
- Tugas yang sudah dikerjakan dimasukkan ke dalam satu folder
- Pendidik mengusut dan memperlihatkan respon untuk setiap peran secara tertulis (comment) pada file penerima didik dan memberikannya kembali kepada penerima didik.
- Peserta didik memperbaiki tugas berdasarkan saran pendidik.
- Pendidik memperlihatkan apresiasi dan mempresentasikan kiprah-kiprah peserta didik pada kesempatan pertemuan tatap muka.
- Pendidik memperlihatkan tugas sebagai tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran.
4. Diskusi Kelompok Kecil
Metode diskusi kelompok kecil bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi yang diberikan pendidik melalui studi kasus yang terkait dengan materi serta sebagai sarana penilaian pendidik dalam kerja kelompok. Model yang bisa digunakan dengan metode ini yaitu Problem-Based Learning (PBL).
Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
- Peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil sesuai jumlah laptop yang tersedia. Jika memungkinkan, jumlah anggota ideal tiap kelompok yaitu 3-5 peserta didik.
- Pendidik menyiapkan topik diskusi berupa sejumlah pertanyaan (masalah) yang jawabannya perlu dan bisa dicari di Rumah Belajar secara online maupun offline.
- Pendidik menawarkan instruksi langkah-langkah diskusi kelompok.
- Peserta didik melaksanakan diskusi sesuai kode mengenai topik yang telah diberikan. Salah seorang penerima didik menjadi moderator diskusi dan satu orang lainnya menciptakan notulen hasil diskusi.
- Pendidik memonitor dan menunjukkan arahan pada setiap kelompok.
- Peserta didik mengetikkan hasil diskusi memakai jadwal pengolah data, seperti Microsoft Office Word, dan menyimpannya pada satu folder.
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing.
- Pendidik memperlihatkan respon dan apresiasi untuk setiap hasil diskusi dan partisipasi aktif penerima didik.
- Pendidik menunjukkan tugas sebagai tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran.
Perlu diingat bahwa jenis pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang digunakan tidak harus selalu sama dengan yang telah disebutkan. Pendidik bebas berkreasi dan berinovasi dalam memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, menyesuaikan kebutuhan dan situasi belajar peserta didik.
Model Pembelajaran Memanfaatkan Rumah Belajar
Fitur-fitur yang terdapat pada portal Rumah Belajar dapat dimanfaatkan dengan menggunakan beragam model pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Berikut ini beberapa model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK yang memanfaatkan fitur-fitur pada portal Rumah Belajar:
1. Project-Based Learning
Model ini merupakan model pembelajaran berbasis proyek dengan tujuan yaitu untuk menemukan solusi atas masalah yang diberikan pendidik untuk didiskusikan. Masalah-masalah yang diberikan berupa masalah yang lebih kompleks dan mengharuskan peserta didik untuk memiliki kemampuan analisisb yang baik.
Hasil metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu portofolio pembelajaran. Sintaks atau tahapan pembelajaran untuk model pembelajaran ini kurang lebih sama dengan problem-based learning. Tahapan-tahapan pembelajaran ini dengan memanfaatkan TIK, khususnya fitur-fitur pada portal Rumah Belajar, yaitu:
a. Menyusun rencana pembelajaran berbasis proyek dan menyiapkan beberapa perangkat pendukung yang harus dikerjakan oleh peserta didik, antara lain: format rencana proyek, format jadwal pelaksanaan proyek, dan format penilaian.
b. Memberikan petunjuk kepada peserta didik ketika akan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di portal Rumah Belajar saat mengerjakan tugas proyek. Langkah-langkah berikut dapat menjadi acuan bagi Anda untuk memberikan petunjuk kepada peserta didik:
1) Sebelum memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari referensi dari internet, ada baiknya pendidik menelusuri lebih dulu website-website yang menyediakan bahan bacaan sesuai topik yang akan dipelajari. Kemudian harus dipastikan bahwa website tersebut bebas dari hal-hal negatif yang akan mengganggu konsentrasi peserta didik saat berselancar di dunia maya.
2) Untuk peserta didik Sekolah Dasar, pendidik dapat mengunduh bahan-bahan bacaan terlebih dahulu kemudian diberikan
kepada peserta didik. Pendidik dapat juga memberikan alamat website pembelajaran yang sudah aman dari hal-hal negatif, seperti portal Rumah Belajar. Perlu kerjasama dengan orangtua untuk mendampingi peserta didik ketika berinteraksi dengan dunia maya (internet).
Contoh:
Topik “wawancara”, referensi yang dapat digunakan antara lain: http://video.kemdikbud.go.id/video/play/bahan-kimia-bab-1
3) Untuk peserta didik Sekolah Menengah, pendidik bisa memberikan alamat-alamat website atau link url yang sudah aman dari hal-hal negatif. Pendidik dapat memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengunduh materi atau media yang sesuai proyek, sebagai bahan referensi.
4) Untuk proyek mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang puisi dan prosa, selain fitur Sumber Belajar, peserta didik dapat diarahkan untuk membuka fitur pendukung Karya Bahasa dan Sastra.
Untuk mencari referensi pada fitur ini, peserta didik diarahkan untuk masuk sebagai peserta didik dan mencari bahan sesuai dengan kategori yang tersedia, yaitu: prosa, puisi, dan referensi.
5) Untuk proyek mata pelajaran IPS dan seni budaya, selain fitur Sumber Belajar, peserta didik dapat diarahkan untuk membuka fitur Peta Budaya. Pilih salah satu provinsi yang akan dilihat budayanya
Selanjutnya peserta didik dapat diarahkan untuk memilih konten budaya yang tersedia pada sebelah kanan halaman tampilan atau memilih lokasi budaya yang tersedia pada sebelah kiri halaman tampilan.
Anda dapat membuat petunjuk untuk peserta didik ketika memanfaatkan sumber belajar melalui internet, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.
c. Melakukan penilaian terhadap tugas proyek peserta didik. Pada penilaian tugas proyek perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Kemampuan pengelolaan, yakni kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan bahasan materi pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai perencanaan proyek, mencari serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas proyek dan penulisan laporan.
2) Relevansi yaitu kesesuaian hasil tugas proyek dengan materi pelajaran yang diberikan Pendidik dengan mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran.
3) Keaslian, yaitu produk atau hasil karya tugas proyek yang dikerjakan peserta didik harus merupakan hasil karyanya sendiri baik secara individu maupun kelompok.
2. Discovery-Inquiry Learning
Model ini merupakan model pembelajaran berbasis penemuan dimana peserta didik tidak menerima konsep atau materi dalam bentuk final. Peserta didik diminta untuk menemukan sendiri cara atau langkah-langkah belajarnya dalam menemukan suatu konsep.
Masalah-masalah yang diberikan biasanya berupa pembuktian. Berdasarkan prosedur model pembelajaran Discovery-inquiry Learning yang memanfaatkan sumber Belajar, beberapa langkah yang harus dilakukan pendidik, yaitu:
a. Pendidik harus melakukan persiapan sebelum pembelajaran di kelas dimulai. Adapun beberapa persiapan yang harus dilakukan pendidik, sebagai berikut:
1) Memberikan pengenalan ke peserta didik mengenai portal Rumah Belajar, registrasi dan pemanfaatannya. Sehingga peserta didik sudah memahami dan bisa mengakses rumah belajar dengan baik.
2) Pendidik mengidentifikasi topik pada konten sumber belajar yang pembelajarannya dapat dikemas dengan model pembelajaran discovery-inqury learning. Konten dari sumber belajar disesuaikan dengan karakteristik topik /materi pelajaran yang menuntut pembentukan ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs).
3) Pendidik merumuskan stimulus untuk diberikan kepada peserta didik dalam mengawali/mengantar peserta didik mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran discovery-inqury learning.
Dalam merumuskan stimulus ini Pendidik bisa menggunakan konten sumber belajar, baik materi atau katalog medianya untuk dikemas sesuai kebutuhan Pendidik. Apabila materi yang terdapat di sumah Belajar belum mencukupi untuk kebutuhan Pendidik dalam merumuskan stimulus, maka Pendidik dapat mencari dari sumber lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4) Pendidik menentukan aneka sumber belajar yang tersedia di sekolah yang bisa dimanfaatkan peserta didik dalam melakukan sintaks pengumpulan data sebagai bahan merumuskan kesimpulan. Aneka sumber belajar ini bisa berupa buku, internet, alam/lingkungan sekitar, perpustakaan, laboratorium dsb.
5) Pendidik mengidentifikasi ketersediaan sarana prasarana TIK di sekolah (laptop, LCD, dsb) yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran.
6) Pendidik membagi kelompok peserta didik dengan menggabungkan semua level kognitif (rendah, sedang, dan tinggi).
b. Guru mengawali dengan menyampaikan topik bahasan dan tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan pemberian stimulus ke siswa (sintaks 1: stimulus). Kemudian mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang telah disiapkan guru. Guru mengarahkan tahapan aktivitas belajar ke siswa yang meliputi:
1) Siswa membahas stimulus yang telah diberikan gurunya di masing-masing kelompok, lalu diskusi mengidentifikasi berbagai persoalan/ menemukan masalah yang ada dalam materi tersebut (sintaks 2: probem statement).
2) Siswa berbagi tugas dalam kelompoknya untuk mengumpulkan data dan informasi untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, dari aneka sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah (sintaks 3: data collection).
Siswa dapat membaca literature (buku, internet, konten sumber Belajar), praktikum atau observasi untuk memperoleh data dan informasi untuk menjawab permaslahan yang telah dirumuskan, sehingga bisa memahami konsep/materi, dan memperoleh pengetahuan yang cukup tentang topik yang sedang dipelajari.
Dalam hal ini siswa diberi keleluasaan untuk menggali lebih luas persoalan yang telah dibuat berdasarkan pemahaman dari konten tersebut, melalui perngumpulan berbagai informasi yang relevan dengan cara membaca literatur baik secara online maupun offline, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber atau melakukan uji coba sendiri dan lain-lain oleh siswa.
3) Siswa mendiskusikan data/informasi yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok kemudian mengolah, menganalisis dan menarik kesimpulan untuk memecahkan masalah (sintaks 4: Data prossesing).
Jika terjadi kebuntuan, maka siswa aktif mengeksplorasi untukmencari alternative solusi terhadap masalah yang telah dirumuskan masing-masing kelompok. Guru memantau diskusi setiap kelompok dan memberikan arahan jika diperlukan.
4) Siswa secara berkelompok melakukan pembuktian dari pernyataan/permaslahan yang telah dirumuskan (berdasarkan hasil pengolahan informasi yang telah ada) dengan cara kerja yang dirumuskan siswa, kemudian
mendokumentasikan langkah-langkah dan hasil pembuktian (sintaks 5: Verification). Kemudian mempresentasikan hasil kelompok di depan kelas dan mendengarkan masukan dari kelompok lain untuk diakomodir, jika ada yang masih belum dipahami maka siswa aktif bertanya/mengklarifikasi ke guru sebagai Pendidik diskusi. Sebelum mempresentasikan hasil diskusi kelompok ini, siswa mengetik bahan presentasi di laptop, kemudian menggunakan LCD proyektor dalam pemaparannya.
5) Siswa secara berkelompok melakukan penarikan kesimpulan
atau generalisasi berdasarkan hasil verifikasi yang telah dipresentasikan dan masukan dari kelompok lain. (sintaks 6: Generalization) Aktivitas belajar pada model pembelajaran discovery-inquiri ini dominan dilaksanakan oleh siswa yaitu sintaks 2 s/d sintaks 6.
c. Setelah siswa berhasil melakukan generalisasi atau penarikan kesimpulan dari suatu permasalahan sesuai tujuan pembelajaran, maka guru perlu melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman (kompetensi pengetahuan) yang telah diperoleh siswa.
Bentuk evaluasi yang diterapkan beragam sesuai karakteristik topik pembelajarannya. Dalam evaluasi ini, guru dapat menggunakan simulasi dan latihan dalam sumber belajar, https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/ (jika topiknya tersedia di sumber belajar).
Guru juga dapat menyusun soal evaluasi sendiri sesuai dengan kebutuhan guru, kemudian memanfaatkan aplikasi kuis online (seperti Kahoot.it dsb) sebagai variasi dalam mengkondisikan evaluasi belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa.
Demikianlah artikel yang membahas Metode dan Model Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar KEMDIKBUD.GO.ID, semoga bermanfaat bagi guru dan siswa
Belum ada Komentar untuk "Terbaru - Metode Dan Model Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar Kemdikbud.Go.Id"
Posting Komentar