Terbaru - Contoh Isu Laporan Rancangan Aktualisasi ! Semua Profesi Jabatan

Perhatian : Lihat Tampilan Melalui Dekstop, Laptop, Notebook, PC atau Komputer untuk tampilan yang lebih baik (versi mobile mungkin membuat aturan penulisan tidak nyaman)


Assalamualaikum Wr. Wb. Apa kabar kalian semua sahabat HALOPROFESI.COM ? semoga sehat selalu yah ! Amin

Dalam tulisan kali ini, saya kembali akan membagikan beberapa contoh ISU LATSAR yang dapat teman-teman angkat dalam pnyusunan LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASINYA nanti
ISU yang terangkum dalam artikel kali ini terdiri dari berbagai jabatan, seperi GURU, DOKTER, PERAWAT, TENAGA TEKNIS, dan jabatan di KEMENKUMHAM

Jadi bagi teman-teman yang masih bingung menentukan isu apa yang akan diambil nantinya, Yuk ! baca artikel di bawah ini !

Baca Juga : Kumpulan Judul Rancangan Laporan Aktualisasi LATSAR Terbaru

Oy,,, ini hanya contoh yah teman-teman, silakan menyesuaikan dengan ISU yang ada di tempat kerja masing-masing

Ayo kita simak ulasan berikut !!!


Contoh Isu LATSAR jabatan Guru


Contoh Pertama
Penetapan Isu
Alat analisis kriteria info yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu alat analisis APKL (Aktual, Problematika,Kekhalayakan, Layakan).
No.
Isu
Kriteria
Jumlah Skor
A
P
K
L
1.
Lemahnya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris siswa

5
4
4
5
18
2.
Rendahnya budaya literasi Bahasa Inggris di kalangan siswa

5
4
4
4
17
3.
Minimnya penggunaan Bahasa Inggris antar siswa di lingkungan sekolah
4
3
3
3
13
Skala Likert : 1-5
Angka 5: Sangat gawat/mendesak
Angka 4: Gawat/Mendesak
Angka 3: Cukup Gawat/Medesak
Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak
Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak

Keterangan :
A :Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
P :Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
K :Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
L :Layak (Logis, Pantas, Realistis dan mampu di bahas)

Contoh ke Dua
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Unit Kerja
:
SMP NEGERI 28 SINJAI
Identifikasi Isu
:
1.      Lemahnya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris siswa
2.      Rendahnya budaya literasi Bahasa Inggris di kalangan siswa
3.      Minimnya penggunaan Bahasa Inggris antar siswa di lingkungan sekolah
Isu yang diangkat
:
Lemahnya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris siswa

Gagasan Pemecahan Isu
:
Memaksimalkan penggunaan aplikasi game  kids  spelling matching pada kelas VII SMP NEGERI 28 SINJAI

Contoh Ke Tiga
Identifikasi Isu                   : 
     1.      Kurang variatifnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP Negeri 16 Sinjai
     2.      Kurangnya pengetahuan Siswa(i) SMP Negeri 16 Sinjai mengenai perkembangan teknologi,
     3.      Tidak optimalnya penggunaan smartphone dalam meningkatkan kinerja Guru di SMP Negeri 16 Sinjai.

Isu yang diangkat             
Tidak optimalnya penggunaan smartphone dalam meningkatkan kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Sinjai.

Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi Penggunaan Smartphone Untuk meningkatkan kinerja Guru di SMP Negeri 16 Sinjai.

Contoh Ke Empat

Identifikasi Isu           
1.      Kurangnya minat baca pada peserta didik.
2.      Kurangnya pemahaman peserta didik  ihwal pentingnya membaca.
3.      Kurangnya motivasi peserta didik untuk membaca

Isu yang Diangkat     
Kurangnya Minat Baca pada Peserta Didik

Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik di SDN No.21 Batanglampe  melalui kegiatan Literasi

Contoh Ke Lima
Identifikasi Isu
1. Kurangnya variasi media pembelajaran di kelas
2. Rendahnya minat baca siswa
3. Kurangnya motivasi belajar siswa

Isu yang Diangkat
Kurangnya motivasi belajar siswa
Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kuis berbasis game aplikasi

DESKRIPSI ISU YANG DI ANGKAT
Menurunnya sikap moral siswa dilingkungan sekolah

GAGASAN PEMECAHAN ISU
Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMPN 1 Sinjai  Barat  

Contoh Ke Enam

Identifikasi Isu
1. Minimnya komunikasi dan kreativitas yang merata terhadap guru dan siswa
2. Kuangnya guru yang melek teknologi dalam PBM untuk siswa
3. Kurangnya perhatian guru terhadap media kreativitas bagi siswa

Isu yang Diangkat
“Minimnya komunikasi dan kreativitas yang merata terhadap guru dan siswa”

Gagasan Pemecahan ISU
“Gerakan KOMUNITAS GUSI dalam Mading”

Contoh Ke Tujuh
Unit Kerja

:  Fungsional Guru TIK Ahli  Pertama, UPTD SMP Negeri 34 Sinjai

Identifikasi Isu
: 1.    Kurangnya pemanfaatan komputer/Smartphone dalam pembelajaran TIK
2.      Rendahnya kemampuan siswa dalam penggunaan media berbasis IT  pada pembelajaran TIK
3.      Kurangya pemanfaatan IT dalam mengevaluasi dan mengelola hasil belajar siswa

Isu yang diangkat
: Rendahnya kemampuan siswa dalam penggunaan media berbasis IT  pada pembelajaran TIK

Gagasan Pemecah Isu
: Peningkatan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran berbasis TIK

DESKRIPSI ISU YANG DI ANGKAT
      Menurunnya sikap moral siswa dilingkungan sekolah
GAGASAN PEMECAHAN ISU
      Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMPN 1 Sinjai Barat  

Contoh Ke Delapan

Unit Kerja
SMP Negeri 1 Sinjai borong

Identifikasi Isu
1.      Kurangnya minat belajar Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 1 Sinjai borong.
2.      Kurangnya media pembelajaran Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Sinjai borong.
3.      Belum optimalnya metode pembelajaran Bahasa Inggris Yang digunakan.

Isu Yang Diangkat
Kurangnya minat belajar Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 1 Sinjai borong.

Gagasan Pemecahan Isu
Peningkatan minat dan motivasi mencar ilmu bahasa inggris siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sinjai Borong menggunakan E-Game ( English Game)

Contoh Ke Sembilan

Unit Kerja
SDN 161 Barae Kec. Sinjai Timur

Identifikasi Isu
1.      Kurangnya Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur
2.      Kurangnya Minat Baca Pada Siswa Kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur
3.      Belum Tersedianya Media Pembelajaran yang bervariatif di kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur

Isu Yang Diangkat
Kurangnya Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas VI SD Negeri No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur

Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur

Contoh Ke Sepuluh

Unit Kerja        : SMP Negeri 7 Sinjai

Identifikasi Isu
  1. Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran TIK di SMP Negeri 7 Sinjai, 
  2. Kurangnya pengetahuan Siswa(i) Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sinjai mengenai K3LH di Laboratorium Komputer,
  3. Tidak optimalnya kegiatan penelusuran alumni (tracer study) di SMP Negeri 7 Sinjai guna penilaian legalisasi sekolah.

Isu yang diangkat
Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran TIK di SMP Negeri 7 Sinjai

Gagasan Pemecahan Isu
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran TIK di  SMP Negeri 7 Sinjai Berbasis Desktop

Contoh Ke Sebelas

Unit Kerja        : SMPN 28 Kabupaten Sinjai

Identifikasi Isu :
  1. ·       Kurangnya Kesadaran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Sekolah
  2. ·       Belum Adanya Penanganan Sampah Secara Masif
  3. ·       Kurang Intensifnya Kegiatan Kerja Bakti/Gotong Royong di Sekolah


Isu Yang Diangkat
Kurangnya Kesadaran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Sekolah

Gagasan Pemecahan Isu
Melakukan Penanganan Sampah Melalui Gerakan Lisa Beraksi (Liat Sampah Ambil)

Contoh Ke Dua Belas

Identifikasi isu
1.      Kurangnya motivasi mencar ilmu matematika akseptor didik
2.      Rendahnya semangat berangkat pagi peserta didik
3.      Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam mematuhi peraturan sekolah

Isu yang diangkat
Kurangnya motivasi belajar matematika peserta didik

Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik.

Contoh Ke Tiga Belas

Identifikasi isu
1.        Rendahnya sikap rasa ingin tahu peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.        Belum optimalnya penggunaan Kurikulum 2013.
3.        Kurangnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.
4.        Kurangnya minat belajar peserta didik sehingga berpengaruh pada nilai evaluasi, UTS, dan UAS

Isu yang Diangkat
Kurangnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika

Gagasan Pemecahan Isu
Menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)


Jabatan di KEMENKUMHAM


ISU YANG DIANGKAT
Mengangkat isu dari beberapa isu diatas, maka dibuatlah Analisa Core Issue dengan analisa APKL untuk menyaring tiga isu menjadi satu core issue yang akan diangkat dalam aktualisasi ini. Berikut tabel dari core issue yang akan diangkat :

No.
Isu-Isu
Kriteria
Jumlah
A
P
K
L
1.
Lemahnya pemahaman warga binaan pemasyarakatan (WBP) tentang pelaksanaa Sholat yang Baik dan Benar.
5
4
5
4
18
2.
Kurangnya pemahaman WBP terhadap pengurusan Administrasi.
3
3
3
3
12
3.
Belum terlaksananya secara optimal pengaturan kendaraan Pegawai dan  pengunjung
4
3
3
4
14

Keterangan :
            A : Aktual (sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat dibicarakan)
            P : Problematik (masalah mendesak untuk dipecahkan)
            K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)
            L : Layak (logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas)

Dari hasil tabel diatas, maka saya mengangkat gosip prioritas yakni “Lemahnya pemahaman  WBP  wacana pelaksanaan Sholat yang Baik dan Benar..”

Isu ini berkaitan erat dengan Mata Pelatihan Pelayanan Publik.

Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan biar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan sanggup hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

Upaya pelayanan sebagai wujud Akuntabel dan Responsive untuk meningkatkan mutu dan kualitas Narapidana  memang harus digencarkan agar dapat kembali berinteraksi dengan masyarakat secara baik setelah masa pidananya.

GAGASAN PEMECAHAN ISU
Gagasan pemecahan isu berdasarkan dari deskripsi dan dampak isu dari Lemahnya pemahaman tentang Sholat warga binaan pemasyarakatan (WBP), adalah “Menguatkan Pemahaman Warga Binaan Pemasyarakatan wacana Pelaksanaan Sholat yang Baik dan Benar” di Lapas Kelas IIA PALOPO. Adapun tujuan dari rancangan aktualiasi ini adalah:
1.    Meningkatkan pemahaman WBP tentang Sholat yang baik dan benar
2.    Teratur dan rapinya pelaksanaan sholat

Contoh Isu Tenaga Kesehatan (Perawat Dan Dokter)


Contoh Pertama
Identifikasi Isu             :
1.      Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai
2.      Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai
3.      Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)

No
Isu
U
S
G
Total
1.
Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai
3
4
3
10
2.
Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai
3
3
2
8
3.
Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
5
4
5
14

Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) 

Isu yang Diangkat
Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai

Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai

Isu yang Diangkat
Tidak adanya standarisasi kegawatan pasien pada ruang rawat inap RSUD  Kabupaten Sinjai

Gagasan Pemecahan Isu
Penerapan Early Warning System Sebagai Standarisasi dan Pencegahan  Kegawatan Pada Pasien Rawat Inap VIP Interna RSUD Kabupaten Sinjai

Contoh Ke Dua

Penetapan Isu

Alat analisis kriteria informasi yang dipakai dalam penulisan rancangan aktualisasi ini yakni alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layakan).

No.
Isu
Kriteria
Jumlah Skor
A
P
K
L
1.
Belum tersedianya pelayanan pemasangan gigi palsu di rumah sakit
4
3
3
2
12
2.
Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak di rumah sakit
4
4
4
5
17
3.
Rendahnya pelayanan di bagian Rekam Medik Rumah sakit sehingga memperlambat pelayanan di Poli Gigi
4
5
4
3
16
 
Skala Likert : 1-5
Angka 5: Sangat gawat/mendesak
Angka 4: Gawat/Mendesak
Angka 3: Cukup Gawat/Medesak
Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak
Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak

Keterangan :
A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
P : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
L : Layak (Logis, Pantas, Realistis dan mampu di bahas)

Isu yang Diangkat
Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak di rumah sakit

Gagasan Pemecahan Isu
Optimalisasi edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak melalui media dan alat peraga di rumah sakit

Contoh Ke Tiga

Identifikasi isu
1.      Rendahnya penerapan standar keselamatan pasien oleh perawat
2.      Belum tersedianya antrian prioritas
3.      Belum optimalnya penggunaan kotak saran dan larangan merokok di Puskesmas Bantimurung

Isu yang diangkat
Rendahnya penerapan standar keselamatan pasien oleh perawat

Gagasan Pemecahan Isu
Peningkatan Peningkatan kepatuhan perawat dalam menerapkan standar keselamatan pasien melaluiProgram DILAN GO-INSAF (Lindungi Diri dan Pasien Lahirkan Keselamatan, Go Patient Safety First!)

Contoh Ke Empat

Unit Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai

Identifikasi Isu
1.      Tidak adanya pembatasan jumlah pengunjung pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sinjai
2.      Belum adanya papan daftar pasien di ruangan perawatan RSUD Kabupaten Sinjai
3.      Tidak adanya standarisasi kegawatan pasien pada ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sinjai


Contoh Isu Jabatan Tenaga Teknis


Contoh Pertama
Identifikasi Isu
    ·            Kurangnya Kesadaran Pegawai Untuk Hadir Tepat Waktu Pada Hari -Hari Kerja
    ·            Tidak Optimalnya Pengarsipan Belanja Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Beserta
Kelengkapannya dalam Sistem Digital Pada Inspektorat  Daerah Kabupaten Sinjai
    ·            Kurangnya Kesadaran Pegawai Untuk Melaksanakan Apel Pagi dan Apel Sore.

Isu yang diangkat
Tidak Optimalnya Pengarsipan Belanja Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Beserta Kelengkapannya dalam Sistem Digital Pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai

Gagasan Pemecahan Isu          
Optimalisasi Penataan Arsip Perjalanan Dinas Dalam Dan Luar Daerah Beserta  Kelengkapannya Dalam Sebuah Sistem Digital Pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai

Contoh Ke Dua

Unit Kerja
:
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Gorontalo
Bidang Ketahanan Sosial dan Ekonomi
Identifikasi Isu
:
·         Belum optimalnya pelayanan dibagian informasi/meja piket.
·         Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang alur serta persyaratan dalam pembuatan produk pelayanan Surat Rekomendasi.
·         Kurangnya penyediaan sarana informasi tentang persyaratan pembuatan produk pelayanan Surat Rekomendasi.

Isu yang diangkat
:
Kurangnya penyediaan sarana informasi tentang persyaratan pembuatan produk pelayanan Surat Rekomendasi Penelitian

Gagasan Pemecahan Isu
:
Memaksimalkan sarana informasi tentang persyaratan pembuatan  produk pelayanan Surat Rekomendasi Penelitian

Contoh Ke Tiga

Penetapan Isu
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini 
yakni alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layakan).
Tabel 4.1
Penetapan Isu dengan Metode AKPL
No.
Isu
Kriteria
Jumlah Skor
A
P
K
L
1.
Belum optimalnya penataan arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai
4
4
3
4
15
2.
Belum Adanya Penyimpanan arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai dalam sistem digital
5
5
5
5
20
3.
Kurangnya kesadaran dari  sebagian pegawai akan pentingnya menyimpan arsip dokumen kelengkapan pada Arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai

3
3
3
3
12
Skala Likert : 1-5
Angka 5: Sangat gawat/mendesak
Angka 4: Gawat/Mendesak
Angka 3: Cukup Gawat/Medesak
Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak
Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak

Keterangan :
A    : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
P    : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
K    : Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
L     : Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di bahas)


Contoh Ke Empat

RANCANGAN AKTUALISASI 
Unit Kerja                         :   Bagian Umum dan Kepegawaian

Identifikasi Isu 
1.      Belum optimalnya penataan arsip kepegawaian Inspektorat Daerah Sinjai
2.      Belum Adanya Penyimpanan arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai dalam sistem digital
3.      Kurangnya kesadaran dari  sebagian pegawai akan pentingnya   menyimpan arsip dokumen kelengkapan pada Arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai

Gagasan Pemecahan Isu  :  Optimalisasi Penyimpanan arsip Kepegawaian Inspektorat Daerah  Sinjai Menggunakan Aplikasi Google Drive

Contoh Ke Lima

Rancangan  Aktualisasi
Unit kerja
Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai

Identifikasi Isu
1.      Masih rendahnya penerapan nilai-nilai ASN
2.      Kurangnya evaluasi terhadap pengemlompokan arsip
3.      Rendahnya kinerja ASN.

Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Tabel 1. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
No
Isu
U
S
G
Total
1.
Masih rendahnya penerapan nilai-nilai ASN
3
3
2
8
2.
Kurang Evektifnya Pengelolaan Arsip
5
4
5
14
3.
Rendahnya kinerja ASN
3
4
3
10
Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) 

Isu yang Diangkat
Kurang Efektifnya Pengelolaan Arsip

Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan Pengelolaan Arsip Yang Ada Pada Bagian Organisasi dan  Tatalaksana Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai

Contoh Ke Enam

Prioritas Isu
Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, terdapat 2 buah isu yang memenuhi kriteria. Diantaranya yaitu:
a.       Kurang optimalnya Pengelolalaan Infrastruktur dan Aset IT di satgas komputer forensik.
b.      Penataan ST yang kurang optimal sehingga menyulitkan dalam Pencarian.
Dari kedua isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor 3 mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya..

Dilihat dari tingkat Urgency-nya, isu nomor 3 penting hal ini dikarenakan mengingat peran Satgas Forensik Komputer yang semakin penting. Isu tersebut juga berdampak serius (Seriousness) karena jika tidak segera ditangani akan mengganggu kinerja Satgas Forensik Komputer. Dari tingkat Growth, jika isu tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kesalahan yang semakin menumpuk dan semakin sulit ditangani.

Pemecahan Isu
Alternatif Gagasan
Setelah menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan, selanjutnya adalah menganalisis gagasan pemecahan isu dengan sebelumnya melihat faktor penyebab terjadinya isu.

“Kurang optimalnya Pengelolalaan Infrastruktur dan Aset IT di satgas komputer forensik” dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
2)      Belum adanya Standar yang jelas dalam mengelola IT dan asetnya.
3)      Kurangnya komitmen tiap anggota Satgas dalam mengelola aset IT dan Infrastruktur IT.
4)      Tidak optimalnya dokumentasi Infrastruktur dan Aset IT yang saat ini ada.
5)      Kurang rapihnya pengeloalaan aset yang ada, sehingga tempat kerja terkesan “berantakan”.

Setelah melihat faktor-faktor penyebab kurang maksimalnya pengelolaan IT di satgas forensik komputer, saya memberikan gagasan penyelesaian isu sebagai berikut:
1.      Membuat SOP dalam pengelolaan Infraastruktur IT dan Asetnya.
2.      Optimalisasi dan Membuat SOP Pengelolaan Infrastruktur dan Aset IT.

Prioritas Pemecahan Isu
Berdasarkan gagasan pemecahan isu di atas, diperoleh beberapa kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1.      Interview Pengelola (Pihak terkait) Infrastruktur dan Aset IT di Satgas  Komputer Forensik.
2.      Observasi Infrastruktur dan Keadaan Aset IT saat ini.
3.      Identifikasi Permasalahan yang ada saat ini mengenai Infrastruktur dan Aset IT di Satgas Komputer Forensik..
4.      Melakukan pembenahan atas permasalahan yang ditemukan pada kegiatan nomor 3.
5.      Membuat dokumentasi keadaan Infrastruktur dan Aset it saat ini.
6.      Membuat SOP pengelolaan Infrastruktur dan Aset IT saat ini.

Contoh Ke Tujuh
Unit Kerja
:
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Identifikasi Isu
:
1.      Tidak optimalnya pengurangan timbulan sampah plastik
2.      Tidak optimalnya sosialisasi himbauan pengurangan sampah plastik
3.      Tingginya penggunaan wadah plastik sekali pakai
Isu yang Diangkat
:
Kurang optimalnya pengurangan timbulan sampah plastik
Gagasan Pemecah Isu
:
Optimalisasi Pengurangan Timbulan Sampah Plastik Dengan Pendekatan 3 R (Reuse, Reduce And Recycle)


Baca Juga : Contoh Laporan Rancangan Aktualisasi LATSAR

Demikianlah Artikel yang memberikan informasi tentang CONTOH ISU LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI ! SEMUA PROFESI JABATAN, Semoga bermanfaat !

Belum ada Komentar untuk "Terbaru - Contoh Isu Laporan Rancangan Aktualisasi ! Semua Profesi Jabatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel