Terbaru - Contoh Isu Laporan Rancangan Aktualisasi ! Semua Profesi Jabatan
 Perhatian : Lihat Tampilan Melalui Dekstop, Laptop, Notebook, PC atau Komputer untuk tampilan yang lebih baik (versi mobile mungkin membuat aturan penulisan tidak nyaman)
 Assalamualaikum Wr. Wb. Apa kabar kalian semua sahabat HALOPROFESI.COM ? semoga sehat selalu yah ! Amin
Dalam tulisan kali ini, saya kembali akan membagikan beberapa contoh ISU LATSAR yang dapat teman-teman angkat dalam pnyusunan LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASINYA nanti
ISU yang terangkum dalam artikel kali ini terdiri dari berbagai jabatan, seperi GURU, DOKTER, PERAWAT, TENAGA TEKNIS, dan jabatan di KEMENKUMHAM
Jadi bagi teman-teman yang masih bingung menentukan isu apa yang akan diambil nantinya, Yuk ! baca artikel di bawah ini !
Baca Juga : Kumpulan Judul Rancangan Laporan Aktualisasi LATSAR Terbaru
Oy,,, ini hanya contoh yah teman-teman, silakan menyesuaikan dengan ISU yang ada di tempat kerja masing-masing
Contoh Isu LATSAR jabatan Guru
 Contoh Pertama
  Penetapan Isu
  Alat analisis kriteria info yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini yaitu alat analisis APKL (Aktual, Problematika,Kekhalayakan, Layakan).
 |  No. |  Isu |  Kriteria |  Jumlah Skor | |||
|  A |  P |  K |  L | |||
|  1. |  Lemahnya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris siswa |  5 |  4 |  4 |  5 |  18 | 
|  2. |  Rendahnya budaya literasi Bahasa Inggris di kalangan siswa |  5 |  4 |  4 |  4 |  17 | 
|  3. |  Minimnya penggunaan Bahasa Inggris antar siswa di lingkungan sekolah  |  4 |  3 |  3 |  3 |  13 | 
 Skala Likert : 1-5
  Angka 5: Sangat gawat/mendesak
  Angka 4: Gawat/Mendesak
  Angka 3: Cukup Gawat/Medesak
  Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak
  Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak
  Keterangan :
  A :Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
  P :Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
  K :Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
  L :Layak (Logis, Pantas, Realistis dan mampu di bahas)
  Contoh ke Dua
  Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
 |  Unit Kerja |  : |  SMP NEGERI 28 SINJAI | 
|  Identifikasi Isu |  : |  1.        Lemahnya penguasaan kosa kata Bahasa   Inggris siswa  2.        Rendahnya budaya literasi Bahasa Inggris di   kalangan siswa  3.        Minimnya penggunaan Bahasa Inggris antar   siswa di lingkungan sekolah | 
|  Isu yang diangkat |  : |  Lemahnya penguasaan kosa kata Bahasa   Inggris siswa | 
|  Gagasan Pemecahan Isu |  : |  Memaksimalkan penggunaan aplikasi game  kids    spelling matching pada kelas VII SMP NEGERI 28 SINJAI | 
 Contoh Ke Tiga
  Identifikasi Isu                   :  
       1.      Kurang variatifnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP Negeri 16 Sinjai
       2.      Kurangnya pengetahuan Siswa(i) SMP Negeri 16 Sinjai mengenai perkembangan teknologi,
       3.      Tidak optimalnya penggunaan smartphone dalam meningkatkan kinerja Guru di SMP Negeri 16 Sinjai.
  Isu yang diangkat              
  Tidak optimalnya penggunaan smartphone dalam meningkatkan kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 Sinjai.
  Gagasan Pemecahan Isu 
  Optimalisasi Penggunaan Smartphone Untuk meningkatkan kinerja Guru di SMP Negeri 16 Sinjai.
  Contoh Ke Empat
  Identifikasi Isu            
  1.      Kurangnya minat baca pada peserta didik.
  2.      Kurangnya pemahaman peserta didik  ihwal pentingnya membaca.
  3.      Kurangnya motivasi peserta didik untuk membaca
  Isu yang Diangkat      
  Kurangnya Minat Baca pada Peserta Didik
  Gagasan Pemecahan Isu 
  Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik di SDN No.21 Batanglampe  melalui kegiatan Literasi
  Contoh Ke Lima
  Identifikasi Isu
  1. Kurangnya variasi media pembelajaran di kelas
  2. Rendahnya minat baca siswa
  3. Kurangnya motivasi belajar siswa
  Isu yang Diangkat
  Kurangnya motivasi belajar siswa
  Gagasan Pemecahan Isu
  Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kuis berbasis game aplikasi
  DESKRIPSI ISU YANG DI ANGKAT
  Menurunnya sikap moral siswa dilingkungan sekolah
  GAGASAN PEMECAHAN ISU
  Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMPN 1 Sinjai  Barat   
  Contoh Ke Enam
  Identifikasi Isu 
  1. Minimnya komunikasi dan kreativitas yang merata terhadap guru dan siswa
  2. Kuangnya guru yang melek teknologi dalam PBM untuk siswa
  3. Kurangnya perhatian guru terhadap media kreativitas bagi siswa
  Isu yang Diangkat
  “Minimnya komunikasi dan kreativitas yang merata terhadap guru dan siswa”
  Gagasan Pemecahan ISU
  “Gerakan KOMUNITAS GUSI dalam Mading”
  Contoh Ke Tujuh
 |  Unit Kerja |  :  Fungsional Guru TIK Ahli  Pertama,  | 
|  Identifikasi Isu |  : 1.    Kurangnya pemanfaatan komputer/Smartphone   dalam pembelajaran TIK  2.        Rendahnya   kemampuan siswa dalam penggunaan media berbasis IT  pada pembelajaran TIK  3.        Kurangya   pemanfaatan IT dalam mengevaluasi dan mengelola hasil belajar siswa | 
|  Isu yang diangkat |  : Rendahnya kemampuan   siswa dalam penggunaan media berbasis IT    pada pembelajaran TIK | 
|  Gagasan Pemecah Isu |  : Peningkatan kemampuan   siswa dalam proses pembelajaran berbasis TIK | 
 DESKRIPSI ISU YANG DI ANGKAT
        Menurunnya sikap moral siswa dilingkungan sekolah
  GAGASAN PEMECAHAN ISU
        Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di SMPN 1 Sinjai Barat   
  Contoh Ke Delapan
  Unit Kerja
  SMP Negeri 1 Sinjai borong
  Identifikasi Isu
  1.      Kurangnya minat belajar Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 1 Sinjai borong.
  2.      Kurangnya media pembelajaran Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Sinjai borong.
  3.      Belum optimalnya metode pembelajaran Bahasa Inggris Yang digunakan.
  Isu Yang Diangkat
  Kurangnya minat belajar Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 1 Sinjai borong.
  Gagasan Pemecahan Isu
  Peningkatan minat dan motivasi mencar ilmu bahasa inggris siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sinjai Borong menggunakan E-Game ( English Game)
  Contoh Ke Sembilan
  Unit Kerja 
  SDN 161 Barae Kec. Sinjai Timur 
  Identifikasi Isu
  1.      Kurangnya Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur
  2.      Kurangnya Minat Baca Pada Siswa Kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur
  3.      Belum Tersedianya Media Pembelajaran yang bervariatif di kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur
  Isu Yang Diangkat
  Kurangnya Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas VI SD Negeri No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur 
  Gagasan Pemecahan Isu
  Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Peserta Didik Kelas VI SDN No. 161 Barae Kec. Sinjai Timur
  Contoh Ke Sepuluh
  Unit Kerja        : SMP Negeri 7 Sinjai
  Identifikasi Isu
 - Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran TIK di SMP Negeri 7 Sinjai,
- Kurangnya pengetahuan Siswa(i) Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Sinjai mengenai K3LH di Laboratorium Komputer,
- Tidak optimalnya kegiatan penelusuran alumni (tracer study) di SMP Negeri 7 Sinjai guna penilaian legalisasi sekolah.
 Isu yang diangkat
  Kurangnya media pembelajaran Mata Pelajaran TIK di SMP Negeri 7 Sinjai
  Gagasan Pemecahan Isu
  Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran TIK di  SMP Negeri 7 Sinjai Berbasis Desktop
  Contoh Ke Sebelas
  Unit Kerja         : SMPN 28 Kabupaten Sinjai
  Identifikasi Isu  : 
 - ·       Kurangnya Kesadaran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Sekolah
- ·       Belum Adanya Penanganan Sampah Secara Masif
- ·       Kurang Intensifnya Kegiatan Kerja Bakti/Gotong Royong di Sekolah
 Isu Yang Diangkat
  Kurangnya Kesadaran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Sekolah 
  Gagasan Pemecahan Isu
  Melakukan Penanganan Sampah Melalui Gerakan Lisa Beraksi (Liat Sampah Ambil)
  Contoh Ke Dua Belas
  Identifikasi isu
  1.      Kurangnya motivasi mencar ilmu matematika akseptor didik
  2.      Rendahnya semangat berangkat pagi peserta didik
  3.      Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam mematuhi peraturan sekolah
  Isu yang diangkat
  Kurangnya motivasi belajar matematika peserta didik
  Gagasan Pemecahan Isu
  Optimalisasi penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik. 
  Contoh Ke Tiga Belas
  Identifikasi isu
  1.        Rendahnya sikap rasa ingin tahu peserta didik dalam proses pembelajaran.
  2.        Belum optimalnya penggunaan Kurikulum 2013.
  3.        Kurangnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.
  4.        Kurangnya minat belajar peserta didik sehingga berpengaruh pada nilai evaluasi, UTS, dan UAS
  Isu yang Diangkat
  Kurangnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika
  Gagasan Pemecahan Isu
  Menerapkan model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
  
Jabatan di KEMENKUMHAM
  ISU YANG DIANGKAT
  Mengangkat isu dari beberapa isu diatas, maka dibuatlah Analisa Core Issue dengan analisa APKL untuk menyaring tiga isu menjadi satu core issue yang akan diangkat dalam aktualisasi ini. Berikut tabel dari core issue yang akan diangkat :
 |  No. |  Isu-Isu |  Kriteria |  Jumlah | |||
|  A |  P |  K |  L | |||
|  1. |  Lemahnya pemahaman warga binaan   pemasyarakatan (WBP) tentang pelaksanaa Sholat yang Baik dan Benar. |  5 |  4 |  5 |  4 |  18 | 
|  2. |  Kurangnya pemahaman WBP terhadap pengurusan Administrasi. |  3 |  3 |  3 |  3 |  12 | 
|  3. |  Belum   terlaksananya secara optimal pengaturan kendaraan Pegawai dan  pengunjung  |  4 |  3 |  3 |  4 |  14 | 
 Keterangan :
              A : Aktual (sedang terjadi / dalam proses kejadian dan hangat dibicarakan)
              P : Problematik (masalah mendesak untuk dipecahkan)
              K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)
              L : Layak (logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas)
  Dari hasil tabel diatas, maka saya mengangkat gosip prioritas yakni “Lemahnya pemahaman  WBP  wacana pelaksanaan Sholat yang Baik dan Benar..”
  Isu ini berkaitan erat dengan Mata Pelatihan Pelayanan Publik. 
  Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan biar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan sanggup hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. 
  Upaya pelayanan sebagai wujud Akuntabel dan Responsive untuk meningkatkan mutu dan kualitas Narapidana  memang harus digencarkan agar dapat kembali berinteraksi dengan masyarakat secara baik setelah masa pidananya. 
  GAGASAN PEMECAHAN ISU
  Gagasan pemecahan isu berdasarkan dari deskripsi dan dampak isu dari Lemahnya pemahaman tentang Sholat warga binaan pemasyarakatan (WBP), adalah “Menguatkan Pemahaman Warga Binaan Pemasyarakatan wacana Pelaksanaan Sholat yang Baik dan Benar” di Lapas Kelas IIA PALOPO. Adapun tujuan dari rancangan aktualiasi ini adalah:
  1.    Meningkatkan pemahaman WBP tentang Sholat yang baik dan benar
  2.    Teratur dan rapinya pelaksanaan sholat
 Contoh Isu Tenaga Kesehatan (Perawat Dan Dokter)
 Contoh Pertama
  Identifikasi Isu             : 
  1.      Kurang efektifnya penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai
  2.      Tidak efektifnya jadwal jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai
  3.      Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
  Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
 |  No |  Isu |  U |  S |  G |  Total | 
|  1. |  Kurang efektifnya   penyimpanan Berkas Rekam Medik pasien rawat inap di RSUD Kab. Sinjai |  3 |  4 |  3 |  10 | 
|  2. |  Tidak efektifnya jadwal   jaga dokter umum tiap bulan di RSUD Kab. Sinjai |  3 |  3 |  2 |  8 | 
|  3. |  Belum Optimalnya   ketersediaan obat-obat emergency di   ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai |  5 |  4 |  5 |  14 | 
 Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)  
  Isu yang Diangkat
  Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
  Gagasan Pemecahan Isu
  Optimalisasi ketersediaan obat-obat emergency di ruang PONEK RSUD Kab. Sinjai
  Isu yang Diangkat
  Tidak adanya standarisasi kegawatan pasien pada ruang rawat inap RSUD  Kabupaten Sinjai
  Gagasan Pemecahan Isu
  Penerapan Early Warning System Sebagai Standarisasi dan Pencegahan  Kegawatan Pada Pasien Rawat Inap VIP Interna RSUD Kabupaten Sinjai
  Contoh Ke Dua
  Penetapan Isu 
  Alat analisis kriteria informasi yang dipakai dalam penulisan rancangan aktualisasi ini yakni alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layakan).
 |  No. |  Isu |  Kriteria |  Jumlah Skor | |||
|  A |  P |  K |  L | |||
|  1. |  Belum   tersedianya pelayanan pemasangan gigi palsu di rumah sakit |  4 |  3 |  3 |  2 |  12 | 
|  2. |  Belum   optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak di rumah sakit  |  4 |  4 |  4 |  5 |  17 | 
|  3. |  Rendahnya   pelayanan di bagian Rekam Medik Rumah sakit sehingga memperlambat pelayanan   di Poli Gigi  |  4 |  5 |  4 |  3 |  16 | 
 Skala Likert : 1-5
  Angka 5: Sangat gawat/mendesak
  Angka 4: Gawat/Mendesak
  Angka 3: Cukup Gawat/Medesak
  Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak
  Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak
  Keterangan :
  A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
  P : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
  K : Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
  L : Layak (Logis, Pantas, Realistis dan mampu di bahas)
  Isu yang Diangkat
  Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak di rumah sakit
  Gagasan Pemecahan Isu
  Optimalisasi edukasi kesehatan gigi dan mulut pada anak melalui media dan alat peraga di rumah sakit
  Contoh Ke Tiga
  Identifikasi isu
  1.      Rendahnya penerapan standar keselamatan pasien oleh perawat 
  2.      Belum tersedianya antrian prioritas 
  3.      Belum optimalnya penggunaan kotak saran dan larangan merokok di Puskesmas Bantimurung 
  Isu yang diangkat
  Rendahnya penerapan standar keselamatan pasien oleh perawat 
  Gagasan Pemecahan Isu
  Peningkatan Peningkatan kepatuhan perawat dalam menerapkan standar keselamatan pasien melaluiProgram DILAN GO-INSAF (Lindungi Diri dan Pasien Lahirkan Keselamatan, Go Patient Safety First!)
  Contoh Ke Empat
  Unit Kerja
  Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
  Identifikasi Isu 
  1.      Tidak adanya pembatasan jumlah pengunjung pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sinjai
  2.      Belum adanya papan daftar pasien di ruangan perawatan RSUD Kabupaten Sinjai
  3.      Tidak adanya standarisasi kegawatan pasien pada ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sinjai
 Contoh Isu Jabatan Tenaga Teknis
 Contoh Pertama
  Identifikasi Isu
      ·            Kurangnya Kesadaran Pegawai Untuk Hadir Tepat Waktu Pada Hari -Hari Kerja
      ·            Tidak Optimalnya Pengarsipan Belanja Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Beserta
  Kelengkapannya dalam Sistem Digital Pada Inspektorat  Daerah Kabupaten Sinjai
      ·            Kurangnya Kesadaran Pegawai Untuk Melaksanakan Apel Pagi dan Apel Sore.
  Isu yang diangkat
  Tidak Optimalnya Pengarsipan Belanja Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Daerah Beserta Kelengkapannya dalam Sistem Digital Pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai
  Gagasan Pemecahan Isu           
  Optimalisasi Penataan Arsip Perjalanan Dinas Dalam Dan Luar Daerah Beserta  Kelengkapannya Dalam Sebuah Sistem Digital Pada Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai
  Contoh Ke Dua
 |  Unit Kerja |  : |  Badan Kesatuan Bangsa dan   Politik Provinsi Gorontalo  Bidang Ketahanan Sosial   dan Ekonomi | 
|  Identifikasi Isu |  : |  ·           Belum optimalnya pelayanan dibagian informasi/meja piket.  ·           Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang alur serta persyaratan dalam   pembuatan produk pelayanan Surat Rekomendasi.  ·           Kurangnya penyediaan sarana informasi tentang persyaratan pembuatan   produk pelayanan Surat Rekomendasi. | 
|  Isu yang diangkat |  : |  Kurangnya penyediaan   sarana informasi tentang persyaratan pembuatan produk pelayanan Surat   Rekomendasi Penelitian  | 
|  Gagasan Pemecahan Isu |  : |  Memaksimalkan sarana   informasi tentang persyaratan pembuatan    produk pelayanan Surat Rekomendasi Penelitian | 
 Contoh Ke Tiga
  Penetapan Isu
  Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini  
  yakni alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Layakan).
  Tabel 4.1
  Penetapan Isu dengan Metode AKPL
 |  No. |  Isu |  Kriteria |  Jumlah Skor | |||
|  A |  P |  K |  L | |||
|  1. |  Belum optimalnya penataan arsip kepegawaian   Inspektorat daerah Sinjai |  4 |  4 |  3 |  4 |  15 | 
|  2. |  Belum Adanya Penyimpanan arsip kepegawaian   Inspektorat daerah Sinjai dalam sistem digital  |  5 |  5 |  5 |  5 |  20 | 
|  3. |  Kurangnya kesadaran dari  sebagian pegawai akan pentingnya menyimpan   arsip dokumen kelengkapan pada Arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai |  3 |  3 |  3 |  3 |  12 | 
 Skala Likert : 1-5
  Angka 5: Sangat gawat/mendesak
  Angka 4: Gawat/Mendesak
  Angka 3: Cukup Gawat/Medesak
  Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak
  Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak
  Keterangan :
  A    : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)
  P    : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
  K    : Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
  L     : Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di bahas)
  Contoh Ke Empat
  RANCANGAN AKTUALISASI  
  Unit Kerja                         :   Bagian Umum dan Kepegawaian
  Identifikasi Isu  
  1.      Belum optimalnya penataan arsip kepegawaian Inspektorat Daerah Sinjai
  2.      Belum Adanya Penyimpanan arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai dalam sistem digital
  3.      Kurangnya kesadaran dari  sebagian pegawai akan pentingnya   menyimpan arsip dokumen kelengkapan pada Arsip kepegawaian Inspektorat daerah Sinjai
  Gagasan Pemecahan Isu  :  Optimalisasi Penyimpanan arsip Kepegawaian Inspektorat Daerah  Sinjai Menggunakan Aplikasi Google Drive
  Contoh Ke Lima
  Rancangan  Aktualisasi
  Unit kerja 
  Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai
  Identifikasi Isu
  1.      Masih rendahnya penerapan nilai-nilai ASN
  2.      Kurangnya evaluasi terhadap pengemlompokan arsip
  3.      Rendahnya kinerja ASN. 
  Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
  Tabel 1. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
 |  No |  Isu |  U |  S |  G |  Total | 
|  1. |  Masih rendahnya penerapan   nilai-nilai ASN |  3 |  3 |  2 |  8 | 
|  2. |  Kurang Evektifnya   Pengelolaan Arsip |  5 |  4 |  5 |  14 | 
|  3. |  Rendahnya kinerja ASN |  3 |  4 |  3 |  10 | 
 Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)  
  Isu yang Diangkat
  Kurang Efektifnya Pengelolaan Arsip
  Gagasan Pemecahan Isu
  Meningkatkan Pengelolaan Arsip Yang Ada Pada Bagian Organisasi dan  Tatalaksana Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai
  Contoh Ke Enam
  Prioritas Isu
  Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) diatas, terdapat 2 buah isu yang memenuhi kriteria. Diantaranya yaitu:
  a.       Kurang optimalnya Pengelolalaan Infrastruktur dan Aset IT di satgas komputer forensik.
  b.      Penataan ST yang kurang optimal sehingga menyulitkan dalam Pencarian.
  Dari kedua isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
  Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.
  Seriousness artinya seberapa serius suatu isu untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
  Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
  Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
  Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor 3 mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya..
  Dilihat dari tingkat Urgency-nya, isu nomor 3 penting hal ini dikarenakan mengingat peran Satgas Forensik Komputer yang semakin penting. Isu tersebut juga berdampak serius (Seriousness) karena jika tidak segera ditangani akan mengganggu kinerja Satgas Forensik Komputer. Dari tingkat Growth, jika isu tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kesalahan yang semakin menumpuk dan semakin sulit ditangani.
  Pemecahan Isu
  Alternatif Gagasan
  Setelah menentukan prioritas isu yang akan dipecahkan, selanjutnya adalah menganalisis gagasan pemecahan isu dengan sebelumnya melihat faktor penyebab terjadinya isu.
  “Kurang optimalnya Pengelolalaan Infrastruktur dan Aset IT di satgas komputer forensik” dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  2)      Belum adanya Standar yang jelas dalam mengelola IT dan asetnya.
  3)      Kurangnya komitmen tiap anggota Satgas dalam mengelola aset IT dan Infrastruktur IT.
  4)      Tidak optimalnya dokumentasi Infrastruktur dan Aset IT yang saat ini ada.
  5)      Kurang rapihnya pengeloalaan aset yang ada, sehingga tempat kerja terkesan “berantakan”.
  Setelah melihat faktor-faktor penyebab kurang maksimalnya pengelolaan IT di satgas forensik komputer, saya memberikan gagasan penyelesaian isu sebagai berikut:
  1.      Membuat SOP dalam pengelolaan Infraastruktur IT dan Asetnya.
  2.      Optimalisasi dan Membuat SOP Pengelolaan Infrastruktur dan Aset IT.
  Prioritas Pemecahan Isu
  Berdasarkan gagasan pemecahan isu di atas, diperoleh beberapa kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
  1.      Interview Pengelola (Pihak terkait) Infrastruktur dan Aset IT di Satgas  Komputer Forensik.
  2.      Observasi Infrastruktur dan Keadaan Aset IT saat ini.
  3.      Identifikasi Permasalahan yang ada saat ini mengenai Infrastruktur dan Aset IT di Satgas Komputer Forensik..
  4.      Melakukan pembenahan atas permasalahan yang ditemukan pada kegiatan nomor 3.
  5.      Membuat dokumentasi keadaan Infrastruktur dan Aset it saat ini.
  6.      Membuat SOP pengelolaan Infrastruktur dan Aset IT saat ini.
  Contoh Ke Tujuh
 |  Unit Kerja |  : |  Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan | 
|  Identifikasi Isu |  : |  1.        Tidak   optimalnya pengurangan timbulan sampah plastik  2.        Tidak   optimalnya sosialisasi himbauan pengurangan sampah plastik  3.        Tingginya   penggunaan wadah plastik sekali pakai | 
|  Isu yang Diangkat |  : |  Kurang optimalnya pengurangan timbulan sampah plastik | 
|  Gagasan Pemecah Isu |  : |  Optimalisasi   Pengurangan Timbulan Sampah Plastik Dengan Pendekatan 3 R (Reuse, Reduce And   Recycle) | 
Baca Juga : Contoh Laporan Rancangan Aktualisasi LATSAR
Demikianlah Artikel yang memberikan informasi tentang CONTOH ISU LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI ! SEMUA PROFESI JABATAN, Semoga bermanfaat !

Belum ada Komentar untuk "Terbaru - Contoh Isu Laporan Rancangan Aktualisasi ! Semua Profesi Jabatan"
Posting Komentar