Terbaru - Mengenal Macam Uji Psikotes Dalam Dunia Kerja

Bagi anda yang sudah pernah terjun dalam dunia kerja dan mengalami pengalaman wawancara dan rangkaian tes masuknya, pastilah tidak asing lagi dengan uji psikotes. Uji psikotes biasanya dilaksanakan dalam berbagai perekrutan karyawan maupun salah satu rangkaian ujian masuk ke perguruan tinggi atau sekolah tinggi. Kegunaan dari uji psikotes itu sendiri adalah untuk mengetahui karakter dari seorang pelamar atau calon karyawan. Nah, berikut ini macam- macam uji psikotes yang biasa diberikan dalam perekrutan karyawan.

1. Tes Kraepelin

Tes Kraepelin disebut juga dengan tes koran, tes Pauli atau tes koran, karena disusun pada kertas berukuran sebesar ukuran kertas koran. Tes Kraepelin ini biasanya terdiri dari lajur angka antara satu sampai dengan sembilan yang tersusun secara acak sebanyak 60 angka secara vertikal pada tiap lajurnya. Peserta tes diharuskan menjumlahkan tiap angka dengan satu angka diatasnya dan mulai mengerjakan dari lajur paling kiri dan baris paling bawah ke atas. Uji tes Kraepelin ini dibatasi oleh waktu dengan durasi tertentu dan semakin lama akan semakin cepat kemudian pengawas akan mengatakan untuk pindah ke lajur berikutnya. Ketepatan, kecepatan dan ketelitian merupakan kunci dari jenis tes ini.

Dalam dunia kerja, tes ini untuk menguji calon pekerja dalam bidang ketahanan, konsistensi, ketelitian, dan tekanan. Sebenarnya, tes Kraepelin ini hanya mengujikan penjumlahan secara sederhana dan tidak diharuskan merampungkan penjumlahan seluruh lajurnya, namun banyak peserta tes yang sehabis menyelesaikan tes ini akan merasa pusing, karena tes ini menuntut konsentrasi, kefokusan, dan kemampuan berfikir dengan dibatasi waktu. Dan berikut pola uji tes Kraepelin.

Ilustrasi Tes Kraepelin

Jumlahkan angka dari bawah dari lajur sebelah paling kiri misalnya 4 + 8 = 12, bila hasil angka yang anda jumlahkan melebihi 10 contohnya 12, maka tuliskan angka belakangnya saja yaitu 2.

Dalam tes Kraepelin, bukanlah hasil dari penjumlahan angka yang bisa anda kerjakan, Namun, bila anda mengerjakannya dengan sungguh- sungguh, hasil pekerjaan anda tersebut akan membentuk sebuah grafik. Grafik yang stabil, ataupun grafik yang turun drastis akan menunjukkan tipe dari pelamar.

Tips dalam mengerjakan tes ini adalah dengan banyak berlatih mengerjakan tipe tes Kraepelin. Dengan banyak berlatih, maka anda akan terbiasa mengerjakan dan mengatasi kelemahan anda dalam tes.

2. Wartegg Test

Seperti yang sudah aku jelaskan pada posting sebelumnya, tes Wartegg merupakan tes gambar proyeksi yang dikembangkan oleh jago psikologi Jerman, Ehrig Wartegg, pada sekitar tahun 1920 dan 1930-an. Tes ini digunakan untuk menganalisa tingkat emosional, khayalan dan intelektual. Dalam soal Wartegg, terdapat 8 (delapan) kotak yang berisi bentuk atau lambang dengan keterangan dari gambar 1. berupa titik ditengah kotak, gambar 2. berupa tp berada di kotak sebelah kiri, gambar 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar, gambar 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan, gambar 5. seolah-olah karakter T tetapi agak miring, gambar 6. berupa garis vertikal dan horisontal, gambar 7. berupa titik - titik, dan gambar 8. berupa lengkungan. 

Kemudian  kita diminta untuk melengkapi bentuk atau lambang menjadi sebuah gambar dari kotak yang ada kemudian diminta mengurutkan gambar dalam kotak berdasarkan gambar yang terlebih dahulu dibentuk dan memberi nama pada gambar tersebut. Dan berikut pola hasil yang bisa didapat dari tes Wartegg mirip pada gambar berikut.

3. Menggambar Orang 

Menggambar orang merupakan salah satu tes yang digunakan dalam uji psikotes. Sebenarnya, isyarat dalam uji psikotes ini sangat sederhana yaitu akseptor tes disuruh untuk menciptakan gambar orang dengan media kertas kosong atau HVS dan pensil. Tentu saja setiap penerima tes mempunyai sudut pandang sendiri- sendiri mengenai gambar apa yang akan dihasilkan. Hasil dari gambar akan memperlihatkan karakter dari penerima uji. Penilaian itu menurut apa yang digambar, detail, posisi, pementingan pensil, proporsi, kelengkapan pecahan- belahan figur yang diasumsikan memperlihatkan karakter penerima. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar orang yaitu sebagai berikut.

• Pilihlah jenis kelamin yang sama dengan diri anda sebagai penerima, misalnya laki- laki atau wanita dan jangan lupa berikan raut wajah yang bangga dan menyenangkan. 
• Gambarlah secara lengkap bagian- kepingan tubuh insan misalnya kepala, leher, tubuh, bahu, lengan dan tangan, dan kaki.
• Sesuaikan gambar insan tadi dengan profesi yang akan anda pilih, misalnya seorang manajer, insinyur, atau bila anda seorang siswa, maka buatlah gambar seorang siswa.
• Perhatikan cara anda menciptakan gambar misalnya pada pemfokusan pensil, arsiran, hapusan, penebalan, dan sebagainya. Penekanan pensil pada banyak sekali anggota tubuh tertentu mempunyai bermacam-macam intepretasi karakteristik antara lain penebalan atau pemfokusan pada serpihan kepala menawarkan karakter kurangnya rasa percaya diri. Untuk pementingan berlebihan pada leher menawarkan peserta tes memiliki dilema dalam ego mereka. Penggambaran kondisi lengan dan tangan juga menawarkan karakter akseptor. Kondisi gambar dengan lengan yang ditaruh dipunggung memperlihatkan karakter kurangnya sosialisasi penerima dengan lingkungannnya atau kecenderungan akseptor untuk tidak berhubungan dengan orang lain. Gambar kaki juga mencerminkan perasaan akseptor mengenai mobilitas yang dijalankan. 
• Dan yang terakhir buatlah ukuran gambar manusia secara normal, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Ukuran yang terlalu besar akan memperlihatkan bahwa anda yakni seorang egois atau terlalu lebih banyak didominasi terhadap lingkungan. Sedangkan ukuran yang terlalu kecil memperlihatkan rasa kurang percaya diri.

4. Menggambar pohon

Menggambar pohon pada prinsipnya menggambar orang yaitu dengan evaluasi menurut ruang, gerak, dan bentuk maksudnya dalam segi penempatan yaitu letak pohon apakah di tengah, kiri, kanan, atas atau bawah. Sedangkan dalam segi gerak yaitu aksentuasi pada gambar dan cara peserta membentuk gambar, dan segi bentuk maksudnya berkaitan dengan proporsi gambar yang dihasilkan. 

Dalam menggambar pohon biasanya ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu gambarlah pohon dengan utuh dalam potongan- bagiannya yaitu mahkota, bayangan, batang pohon, permukaan batang, pangkal batang, dan akar. 

Gambar pohon

Hasil dari gambar pohon yang anda buat akan mencerminkan penggambaran kepribadian anda contohnya gambar pohon yang ramping, menggambarkan anda sebagai seorang yang fleksibel atau terbuka terhadap aliran- pedoman gres atau pohon yang tinggi menjulang menggambarkan kepribadian anda yang penuh dengan cita-cita. 

Nah, bagi anda yang kurang bisa menggambar jangan khawatir, alasannya yaitu penilaian bukan dari keahlian seni menggambar anda tetapi dari  segi bentuk, ruang, dan gerak ibarat yang sudah aku ungkapkan tadi. 

Demikian macam tes psikotes dalam dunia kerja. Semoga bermanfaat.

Salam.

Bagikan Artikel ini